Rabu, 30 Mei 2018

PEMBUATAN DAN PENGUJIAN OBAT BAHAN ALAM INDONESIA


PEMBUATAN DAN PENGUJIAN OBAT BAHAN ALAM INDONESIA

·         Obat bahan alam Indonesia
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat telah mendorong perkembangan obat bahan alam, meliputi penugkatan mutu, keamanan penemuan indikasi dan formulasi

Obat bahan alam indonesia adalah obat bahan alam yang didapat langsung dari bahan bahan alami dan diproduksi di indonesia, terolah secara sederhana atas darsar pengalaman dan dipergunakan dalam pengobatan tradisioanal.


Bentuk obat sediaan tradisonal:
1.      Rajangan
2.      Serbuk
3.      Parem
4.      Pilis
5.      Tapel
6.      Koyo

Berdasarkan cara pembuatannya jenis klaim penggunaan dan tingkat pembuktian khasiat obat bahan alam indonesia dikelompokan menjadi:
Ø Jamu(obat tradisional)
Ø Obat herbal
Ø Fitomarmaka
A.  JAMU(OBAT TRADISIONAL)

Menurut UU RK No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan bahan hewan bahan mineral sediaan sarian atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan tradisional dan dapat diterapkan sesuia norma yang berlaku dimasyarakat.
Sediaan galenik adalah hasil ekstrasi simpisia yang berasal dari tumbuhan atau hewan.

B.   OBAT HERBAL TERSTANDAR(THT)

Obat herbal terstandar adalah sediaan obat bhan alam yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan bahan bakunya telah distandarisasi. OHT disjaikan dari ekstrak atau penyarian bahan alam yang beruoa tanaman obat binatang atau mineral. Bila dibandingkan dengan jamu, untuk melaksanakan proses pembuatan OHT dibutuhkan peralatan yang lebih kompleks dan berharga mahal tenaga pendukung yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan pembuatan ekstrak. Selain proses prduksi maju,OHT telah ditunjang dengan pembuktian ilmiah berupa penelitian praklinik dengan mengikuti standar kandungan bahan bekhasiat.

C.   FITOFARMAKA

Fitiofarmaka adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan khasitanya secara uji praklinik dan uji klinik bahan baku dan produk jadinya telah distandarisasi.

Uji praklinik adalah pengujian pada hewan coba. Uji praklinik merupakan tahap penelitian yang terjadi sebleum uji klinik, yang bertujuan untuk mengevaluasi keamanan poduk baru. Sehingga akan diperoleh infromasi mengenai efikasi profil farmakokinetika dan toksisitas calon obat.

Uji klinik adalah pengujian pada manusia untuk mengetahui adanya efek farmakologi, tolerabilitas keamanan dan manfaat klinik untuk pencegahan penyakit pengobatan penyakit atau gejala penyakit.


           








Tidak ada komentar:

Posting Komentar